MENGATASI FLU BURUNG DENGAN RAMUAN TRADISIONAL



Seorang peternak ayam di Nakhon Phanom, sebelah utara propinsi Muang - Thailand, mencoba untuk menerapkan resep tradisional untuk mengobati ayam-ayam yang sakit. Peternak wanita itu, Tuanjai Inkesa, mengkombinasikan 2 jenis tumbuhan lokal - fa talai jone (Sambiloto) dan krua khao hor - untuk mengobati ayam-ayam yang menderita penyakit saluran pernafasan akibat perubahan cuaca.
Ia mencampurkan pakan ternak dengan cairan kehijauan yang didapat dari rebusan kedua tumbuhan tersebut dan diberikan kepada ayam-ayam yang sakit. Menurutnya dalam 3 hari ayam-ayam yang sakit menunjukkan perbaikan kesehatan bahkan pulih dari sakit. Tidak seperti obat-obatan moderen yang tidak hanya memakan waktu proses penyembuhan yang lebih lama yaitu 5 hari, tetapi ramuan tradisional juga tidak memiliki efek samping kimia seperti obat moderen .
Ia mendapat ide untuk menggunakan tanaman tradisional mengingat dimasa lalu, kombinasi tumbuhan ini digunakan untuk menyembuhkan ayam-ayam aduan yang terluka setelah diadu. Kini ide Tuanjai, dimanfaatkan pula oleh beberapa peternak ayak di wilayahnya.
Berikut kombinasi ramuan yang digunakan Tuanjai tersebut :

MENGATASI FLU BURUNG DENGAN RAMUAN TRADISIONAL
  • Sambiloto ( Andrografphis paniculata ( Burm.f ) Nees )
    Termasuk kedalam famili Acanthaceae, lebih dikenal dengan nama daerah seperti : papaitan ki peurat atau bidara.
    Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia seperti :
  1. Laktone didapat dari daun dan cabang berupa deoxy-andrographolide, andrographolide ( zat pahit ), Neoandro-grapholide, 14-deoxy-11, 12 didehydroandrographolide dan homoandrographolide.
    Flavoid didapat dari akar berupa polymethoxyflavone, andrographin, panicolin, mono-o-methylwithin dan apigenin-7,4-dimethylether, alkane, ketone dan aldehyde, Kalium, Kalsium, Natrium dan asam kersik.
    Andrografolida sekurangnya 1 %, Kalmegin ( zat amorf ) dan hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.

    Tumbuhan ini bersifat : menurunkan panas / panas dalam, anti racun, antipiretik, anti radang, anti bengkak Sifat ini merusak sel trophacyt dan trophoblast, berperan dalam kondensasi cytoplasma dari tumor, pyknosis dan menghancurkan inti sel. Herba ini efektif untuk infeksi dan merangsang phgocytosis.
Efek farmakologis ini didapat dari seluruh bagian tanaman. Bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti:
  • Typhus abdominalis. 
  • Disentri basfer / diare. 
  • Flu, sakit kepala, panas. 
  • Influenza, radang paru. 
  • Radang saliuran nafas. 
  • TBC paru. 
  • Batuk rejan. 
  • Darah tinggi. 
  • Infeksi mulut, tonsillitis. 
  • Pharyngitis. 
  • Infeksi telinga tengah ( OMA ). 
  • Kencing manis. 
  • Kencing nanah ( gonorrhoae ). 
  • Racun karena gigitan ular berbisa. 
  • Kudis. 
  • Luka bakar. 
  • Membangkitkan nafsu makan. 
  • Obat demam. 
  • Kanker, penyakit trophoblastik dan hamil anggur. 


sumber : http://www.indosiar.com

Archive