BUDIDAYA CABAI RAWIT
Budidaya Cabai Rawit - Cabai rawit adalah bumbu masak yang tidak pernah ketinggalan. Cabai rawit saat muda warnanya hijau dan saat matang (tua) menjadi merah. Ukuran cabai rawit lebih kecil dibandingkan dengan ukuran cabai lainnya. Meskipun ukurannya lebih kecil dari cabai lainnya, tetapi rasanya cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Selain itu permintaannya ddipsaran sangat tinggi dan harganya pun selalu tinggi.
BUDIDAYACABAI RAWIT
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan – tahapan sebagai berikut:
Teknisbudidaya
1. Pengolahantanah
Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.
2. Pembuatanbedengan
· lebar bedeng 100 – 120 cm
· tinggi bedeng 20 – 30 cm
· jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
3. JarakTanam
Jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
Cara pembuata jarak tanaman :
· Pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng.
· Ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
· Buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk.
· Campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
4. Pesemaian
Pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
· lebar bedeng 1 – 1,2 m
· panjang bedeng 3 – 5 m
· tingi bedeng 15 – 20 cm
b. penyemaian benih
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antara 300 – 500 benih . Sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata . Beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
· semai bebas atau ditabur merata
· semai dalam baris
· semai berkelompok
5. Penanaman
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu. Ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
· telah berumur satu bulan
· tidak terserang hama dan penyakit
· pertumbuhan tanaman seragam
cara penanaman
· siram bibit yang akan ditanampilih bibit yangakan ditanam
· lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
· padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
6. Pemeliharaan tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah.
b. Penyiangan
Rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit.
c. Pemupukan
jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah:
· urea = 200 kg
· TSP = 200 kg
· KCI = 150 kg
d. Hama Dan Penyakit
hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
· tungau marah
· kutu daun berwarna kuning
· kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
· tanaman berwarna seperti perak
· tanaman tampak pucat
· daun menjadi layu
pengendalian
· cabut tanaman yang terserang berat
· kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu dibakar
PANEN
Panen merupakan kegiatan yang kita nanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar. Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi. Pemanena cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekaliatau tergantung peda situasi harga pasaran.