CARA BUDIDAYA CABAI MERAH
Cara Budidaya Cabai Merah – komoditas cabai saat ini menjadi komoditas sayuran yang permintaannya terus meningkat di pasaran. Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C. Setiap harinya, permintaan cabai merah terus meningkat. Harga yang relative tidak stabil, yang terkadang dapat melonjak tinggi dan terkadang menurun derastis. Apabila harganya sedang tinggi dikarenakan jumlahnya yang ada sedikit. Apabila dalam kondisi seperti ini akan menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi.
CARABUDIDAYA CABAI MERAH
SyaratTumbuh
1. Tanah
- Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
- Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 – 7,0
- Tanah tidak becek/ ada genangan air
- Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
- Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
- Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 – 7,0
- Tanah tidak becek/ ada genangan air
- Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
2. Iklim
- Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
- Suhu udara 16° – 32 ° C
- Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar
matahari cukup (10 – 12 jam).
- Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
- Suhu udara 16° – 32 ° C
- Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar
matahari cukup (10 – 12 jam).
TeknikBudidaya
1. Persemaian
· Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 – 300 gram dengan daya
tumbuh lebih dari 90 %.
tumbuh lebih dari 90 %.
· Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan
panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa.
perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan
panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa.
· Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar
garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan kelembaban
tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh
garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan kelembaban
tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh
· Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk memudahkan
penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. Sebagai
koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. Bibit
yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian.
penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. Sebagai
koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. Bibit
yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian.
· Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka
atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.
atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.
2. PengolahanTanah
· Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan
pembuatan bedengan.
pembuatan bedengan.
· Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan
petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.
petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.
· Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha.
· Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan
pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman
seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman
bibit.
pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman
seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman
bibit.
3. Penanaman
· Bibit dapat dipindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5 – 7
helai.
helai.
· Pilih bibit yang tinggi den besarnya seragam. Tanam bibit dengan posisi tegak
dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman.
dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman.
· Siram tanaman secukupnya setelah tanam den penyiraman berikutnya dilakukan
2 hari sekali bila tidak ada hujan.
2 hari sekali bila tidak ada hujan.
4. Pemupukan
Diberikan dengan dosis den aplikasi sebagai berikut:
· Pupuk kandang 20 ton / ha
· Aplikasi seminggu sebelum tanam.
· Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
aplikasi.
· ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
aplikasi.
· TSP – 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam.
· KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap
aplikasi.
aplikasi.
· Untuk lebih meningkatkan hasil dapat diberikan pupuk pelengkap cair Tress
dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah
tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah
tanam 500 liter /ha.
dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah
tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah
tanam 500 liter /ha.
5. Pemeliharaan
· Lakukan penyulaman bile ads tanaman yang mati pads pagi/ sore hari.
· Pemasangan ajir dapat dilakukan pada saat penanaman atau setelah tanaman
setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.
setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.
· Siangi pertanaman sebelum dilakukan pemupukan bila terdapat gulma.
6. PengendalianHama dan Penyakit
· Hama dan penyakit yang wereng menyerang tanaman cabe adalah hama kutu,
daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan
busuk batang.
daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan
busuk batang.
· Penyakit Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah digunakan Antracol,
Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF.
Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF.
7. Panen
Panenlah cabe, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih
belang hitam). Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai
tanaman tidak menghasilkan. Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.
belang hitam). Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai
tanaman tidak menghasilkan. Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati – hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.