Cara Ternak Ikan Patin
Cara Ternak Ikan Patin - Ikan patin dengan menyandang nama ilmiah Pangasius hypophthalmus masuk ke dalam golongan jenis ikan lele (catfish), habitat asli ikan patin di alam bebas, ikan yang berasal dari sungai sungai besar yang ada di kawasan pulau kalimantan, pulau sumatra, dan pulau jawa. namun ikan patin juga bisa di ternak di kolam kolam biasa. ternak ikan patin dengan kolam merupakan salah satu faktor yang penting dan harus di pelajari terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan. karena kalau ternak pasti di ada hasil keuntungan yang diharapkan.
Kualitas air dan kolam ikan patin
Kualitas air ikan patin yang kurang baik bisa mengakibatkan ikan gampang diserang penyakit, penyeleksian kualitas air meliputi 2 sifat yaitu sifat air secara fisika dan sifat air secara kimiawi.
Sifat air secara fisika terdiri dari faktor suhu, kekeruhan air, dan warna air. Sedangkan sifat air secara kimiawi terdiri dari faktor besarnya kecilnya kandungan oksigen (O2), kandungan karbondioksida (CO2), nilai pH serta zat-zat atau limbah beracun. Ikan patin dikategorikan golongan ikan yang sanggup bertahan hidup jika terjadi kekurangan kandungan oksigen dalam kolam atau air. Kriteria air yang bagus yang diperlukan dalam cara budidaya ikan patin setidaknya mengandung oksigen sebesar 4 milligram/liter air. Sedangkan besarnya kandungan karbondioksida harus kurang dari 5 milligram/liter air.
Kedalaman air mempengaruhi kualitas air dan jumlah plankton.
Untuk merangsang dan meningkatkan produktifitas makanan alami sebanyak-banyaknya maka kolam pembesaran perlu dikasih pupuk. Pupuk bisa berupa jenis pupuk kandang atau jenis pupuk hijau dengan besaran dosis 50 sampai dengan 700 gram per meter persegi.
Cara Ternak Ikan Patin
Golongan ikan ini adalah ikan yang pertumbuhannya cepat, agar pertumbuhannya lebih cepat lagi maka ikan pati lebih baik dibudidayakan di kolam yang mengalir secara teratur.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam menentukan tempat dalam budidaya ikan patin :
Pilihlah jenis tanah liat atau tanah lempung dan tidak berporos, karena tanah jenis ini merupakan tanah yang bagus untuk dibuat sebagai kolam tempat pemeliharaan.
Pilihlah tanah yang mempunyai kemiringan 3 sampai dengan 5 %, supaya aliran air ke kolam bisa lebih mudah secara gravitasi.
Jika anda mempunyai pilihan menentukan cara budidaya ikan patin dengan sistem jala apung, maka pilihlah sungai yang mempunyai arus lambat.
Pilihlah habitat ikan patin yang mempunyai kualitas air yang bersih, usahakan air tidak begitu keruh, air juga tidak boleh tercemari dengan bahan-bahan kimia yang beracun serta tidak boleh tercemari oleh limbah dari industri atau pabrik.
Usahakan suhu air pada kisaran 26 sampai dengan 28 derajat celcius ketika masa penetasan telur mejadi larva yang siap dimasukan akuarium. Untuk daerah yang mempunyai suhu air yang cenderung rendah maka diperlukan heater atau pemanas supaya suhu air tetap stabil dan memcapai suhu yang optimal.
Usahakan agar anda mempunyai kolam air yang mempunyai keasaman kira-kira 6,5 sampai dengan 7.
Memilih calon induk ikan patin
Induk patin yang hendak di pijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.Ciri ciri induk patin betinaUmur harus mencapai tiga tahun.
Ukuran berat harus 1,5–2 kg.
Bagian perut membesar ke arah anus
Perut terasa empuk dan halus bila di raba dengan tangan
Kloaka membengkak dan berwarna merah ketuan tuaan
Kulit pada bagian perut lterlihat embek dan tipis
kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.
Ciri ciri induk patin jantanUmur harus dua tahun lebih
Ukuran berat harus 1,5–2 kg atau lbih
Kulit perut terlihat lembek dan tipis.
Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih bada bagian itu..
Kel@min membengkak dan berwarna merah tua.
Cara pembenihan ikan patin
Cara pembenihan ikan patin sebaiknya dipilih lokasi kolam untuk peternakan yang dekat dengan sumber air dan bebas dari banjir. Untuk memudahkan sistem pengairan ke dalam kolam sebaiknya kolam dibangun pada lokasi lahan yang landai dan mempunyai kemiringan 3 sampai dengan 5 %. Hal ini bertujuan agar air mudah dan lancer mengalir ke kolam. ada 3 jenis kolah yang harus anda sediakanKolam Tempat Memelihara IndukLuas kolam ditentukan oleh seberapa banyak jumlah induk dan intensitas dalam pengolahannya, misalnya untuk 100 kilogram induk sebaiknya dipelihara di dalam kolam dengan luas kira-kira 500 m2 , persyaratan memilih kolam jenis ini jika anda hanya mengandalkan sumber pakan alami ditambah dedak. Tetapi jika pakan yang akan diberikan berupa pelet maka untuk 100 kilogram induk bisa dipelihara di dalam kolam dengan luas antara 150 sampai dengan 200 m2 saja. Kolam sebaiknya mempunyai bentuk persegi panjang, dinding samping kolam bisa ditembok, tetapi untuk jenis kolam tanah sebaiknya dinding samping dilapisi anyaman bambu.
Kolam Tempat PemijahanKolam tempat memijahkan bisa di kolam tanah atau berupa bak tembok, jumlah induk yang hendak dipijahkan memengaruhi besarnya ukuran atau luas kolam. Misalnya untuk 1 ekor induk yang mempunyai berat 3 kilogram sebaiknya ditempatkan pada kolam dengan luas 18 meter persegi yang sudah dilengkapi dengan kira-kira 18 buah ijuk.
Kolam Tempat PendederanUntuk kolam tempat pendederan sebaiknya dibuatkan kolam berbentuk 4 persegi, buatkanlah saluran (kemalir) pada dasar kolam dan buatkan juga kubangan di daerah saluran pengeluaran. Saluran kemalir dan kubangan dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan benih pada saat panen tiba.
Perawatan larva ikan patin
Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain.
Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium.
Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi.
Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana.
Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur.
Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.
Kualitas air dan kolam ikan patin
Kualitas air ikan patin yang kurang baik bisa mengakibatkan ikan gampang diserang penyakit, penyeleksian kualitas air meliputi 2 sifat yaitu sifat air secara fisika dan sifat air secara kimiawi.
Sifat air secara fisika terdiri dari faktor suhu, kekeruhan air, dan warna air. Sedangkan sifat air secara kimiawi terdiri dari faktor besarnya kecilnya kandungan oksigen (O2), kandungan karbondioksida (CO2), nilai pH serta zat-zat atau limbah beracun. Ikan patin dikategorikan golongan ikan yang sanggup bertahan hidup jika terjadi kekurangan kandungan oksigen dalam kolam atau air. Kriteria air yang bagus yang diperlukan dalam cara budidaya ikan patin setidaknya mengandung oksigen sebesar 4 milligram/liter air. Sedangkan besarnya kandungan karbondioksida harus kurang dari 5 milligram/liter air.
Kedalaman air mempengaruhi kualitas air dan jumlah plankton.
- Kedalaman air 1 – 25 centimeter à air keruh, banyaknya partikel tanah.
- Kedalaman air 25 – 50 centimeter àoptimal, plankton cukup.
- Kedalaman air 50 centimeter à air jernih, plankton sedikit.
Untuk merangsang dan meningkatkan produktifitas makanan alami sebanyak-banyaknya maka kolam pembesaran perlu dikasih pupuk. Pupuk bisa berupa jenis pupuk kandang atau jenis pupuk hijau dengan besaran dosis 50 sampai dengan 700 gram per meter persegi.
Masa Panen Ikan Patin
Metode penangkapan pada masa panen ikan patin dengan memakai sistim jala apung sering menyebabkan ikan menjadi luka-luka. Sebaiknya memulai pekerjaan penankapan ikan terlebih dahulu dilakukan di daerah hilir kemudian secara perlahan maju ke daerah hulu. Jika anda menggunakan kere doronglah kawanan ikan patin sehingga mereka terpojok di daerah hulu, metode penangkapan seperti ini lebih baik dan menguntungkan sebab kawanan ikan patin tetap memperoleh air segar untuk menghindari kematian pada ikan.
Ikan patin yang dibudidayakan di dalam hampang dalam kurun waktu 6 bulanan sudah bisa dipanen, benih yang mempunyai berat 8 sampai dengan 12 gram/ekor ketika pada awal waktu ditebarkan di kolam, beratnya akan mencapai kira-kira 600 sampai dengan 700 gram/ekor ketika menginjak umur 6 bulan.
Demikianlah ulasan tentang cara ternak ikan patin, semoga bermanfaat membantu anda dan menambah wawasan anda untuk menambah keberhasilan anda dalam usaha ternak ikan patin.., selamat mencoba..!!!